UKT Tapak Suci Ponpes Dimsa: Lahirkan Kader Tangguh Berjiwa Juang!

PWMJATENG.COM, Sragen – Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Ponpes Dimsa) sukses menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi ajang evaluasi serta kaderisasi dalam seni bela diri khas Muhammadiyah, Sabtu-Ahad (1-2/2/25). Seluruh santri Ponpes Dimsa mengikuti ujian ini untuk mengukur kemampuan mereka setelah menjalani latihan intensif.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Ali Rosyidhi, yang juga seorang Pendekar Tapak Suci, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya disiplin, sportivitas, dan menjaga nilai-nilai luhur Tapak Suci dalam setiap tahapan ujian. “Kalian harus terus berlatih dengan tekun demi mencapai tingkatan yang lebih tinggi, baik dalam bela diri maupun dalam pengabdian di Muhammadiyah,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh para pendekar, dewan pelatih, serta kader Tapak Suci dari Pimda 058 Sragen. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap pelaksanaan UKT sebagai bagian dari regenerasi kader Tapak Suci di wilayah Sragen.

Baca juga, Jadi Khatib di Belanda, Ketua PWM Jateng Tafsir Sampaikan Makna Puasa dan Keberkahan Ramadan

Untuk menjamin penilaian objektif dan berkualitas, UKT Tapak Suci 2025 melibatkan 30 penguji yang terbagi dalam tiga bidang utama:

  1. Keorganisasian – 12 penguji menilai pemahaman peserta terhadap sejarah, filosofi, dan struktur organisasi Tapak Suci.
  2. Ragawi – 12 penguji menguji teknik bela diri, kecepatan, ketepatan, serta aplikasi gerakan dalam seni bela diri Tapak Suci.
  3. Fisik – 6 penguji menilai daya tahan, kekuatan, dan kesiapan fisik peserta dalam menghadapi tantangan bela diri.

Setiap peserta menjalani ujian ketat sesuai standar Tapak Suci guna memastikan mereka layak naik ke tingkatan berikutnya. Penilaian ini tidak hanya mengukur keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan fisik peserta.

Sebagai cabang olahraga bela diri asli Muhammadiyah, Tapak Suci telah berkembang pesat dan dikenal luas di masyarakat, khususnya di kalangan warga Persyarikatan Muhammadiyah. Tak hanya di Indonesia, seni bela diri ini juga telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Tapak Suci tidak hanya mengandalkan kekuatan teknik, tetapi juga mengedepankan nilai dakwah dan pembinaan karakter bagi para pesertanya.

Ujian Kenaikan Tingkat ini memiliki dua tujuan utama:

  1. Evaluasi Latihan – Mengukur perkembangan keterampilan dan kesiapan peserta setelah menjalani latihan intensif.
  2. Kaderisasi Bibit Unggul – Mencetak kader Tapak Suci yang unggul dalam seni bela diri serta memiliki dedikasi tinggi terhadap organisasi dan masyarakat.

Dengan adanya UKT ini, diharapkan lahir kader-kader Tapak Suci yang tangguh, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi masyarakat serta Muhammadiyah. Sesuai dengan semboyan Tapak Suci, “Dengan Iman dan Akhlak, Saya Menjadi Kuat. Tanpa Iman dan Akhlak, Saya Menjadi Lemah”, UKT ini menjadi bukti bahwa Tapak Suci bukan hanya tentang bela diri, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi mendatang.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *