Santri Calon Pemimpin Bangsa! Ponpes Asy Syifa Blimbingrejo Gelar Perkemahan Hizbul Wathan Penuh Inspirasi

PWMJATENG.COM, Jepara – Pondok Pesantren Modern Asy-Syifa’ Muhammadiyah Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, menggelar Perkemahan Hizbul Wathan Qobilah Umar Hasyim yang berlangsung selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (17–19 Juni 2025 / 21–23 Dzulhijjah 1446 H). Mengusung tema Santri Calon Pemimpin Masa Depan Gemilang, kegiatan ini menjadi ajang pelatihan kepemimpinan, spiritualitas, serta pengembangan karakter bagi para santri.

Sejak hari pertama, semangat peserta sudah terlihat sejak registrasi dan pendirian tenda. Dalam suasana hangat penuh kebersamaan, acara dilanjutkan dengan Upacara Pembukaan yang dipimpin oleh Pembina Hizbul Wathan, Uria. Ia menyampaikan pentingnya menanamkan nilai kepemimpinan dan tanggung jawab dalam jiwa para santri sejak dini.

Sesi pertama langsung diisi dengan materi Leadership Dasar yang disampaikan oleh Arif Budiman. Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus memahami nilai-nilai Islam, mampu berpikir visioner, dan tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan modern. “Kepemimpinan bukan hanya soal memimpin orang lain, tapi juga soal memimpin diri sendiri,” katanya.

Usai istirahat dan makan siang, para peserta mengikuti kegiatan mencari jejak. Latihan ini dirancang untuk melatih kekompakan, ketepatan mengambil keputusan, dan keterampilan komunikasi dalam kelompok. Malam harinya ditutup dengan Api Unggun dan Pentas Seni (PENSI). Para santri menampilkan beragam kreativitas yang memukau dan menggugah semangat kebersamaan.

Hari kedua dimulai sejak dini hari. Para peserta dibangunkan untuk melaksanakan Qiyamul Lail, dilanjutkan shalat subuh, kultum, dan muroja’ah. Kegiatan spiritual ini menjadi sarana introspeksi diri sekaligus memperkuat aspek ruhiyah santri. Pagi hingga sore, mereka mengikuti Class Meeting, yang terdiri dari berbagai perlombaan yang menumbuhkan sportivitas dan ukhuwah Islamiyah.

Baca juga, Seni dalam Pandangan Muhammadiyah: Fitrah, Dakwah, dan Strategi Peradaban

Pada malam harinya, peserta mengikuti Post Test sebagai bentuk evaluasi atas materi yang diterima, kemudian menikmati kebersamaan dalam kegiatan Nonton Bareng (NOBAR) bersama para pembina. Momen ini menjadi relaksasi sekaligus penutup hari dengan semangat positif.

Hari ketiga dimulai dengan ibadah malam dan shalat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan Apel Penutupan yang berlangsung khidmat. Setelah sarapan, seluruh peserta mengikuti kegiatan renang secara terpisah antara santri putra dan putri. Aktivitas ini menjadi penutup yang menyenangkan sekaligus menyegarkan.

Kegiatan perkemahan ini tidak hanya sarat nilai edukatif, tetapi juga menjadi sarana nyata pendidikan karakter. Para santri dilatih untuk menjadi pribadi yang kuat secara mental, tangguh secara spiritual, dan bijak dalam bersikap.

Fasiih Thoriq, salah satu pengasuh Ponpes Asy-Syifa’, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kemah biasa. “Ini adalah media pendidikan karakter yang aplikatif. Semangat, kerja sama, dan nilai kepanduan harus terus hidup dalam jiwa para santri,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa para santri dibekali pengalaman yang tidak hanya menumbuhkan jiwa kepemimpinan, tetapi juga menguatkan integritas dan kedisiplinan. “Kami berharap mereka dapat membawa nilai-nilai Hizbul Wathan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pemimpin umat yang berakhlak mulia,” tutup Fasiih.

Kontributor : Edi S
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *