Mukhoyamah Hizbul Wathan Ponpes Asy-Syifa: Tiga Hari yang Membakar Semangat dan Ukhuwah

PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti kegiatan Mukhoyamah Pandu Hizbul Wathan (HW) Qobilah Umar Hasyim Pondok Pesantren Modern Asy-Syifa Muhammadiyah Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara. Selama tiga hari penuh, di Bumi Perkemahan Taman Sardi, para santri ditempa dalam kegiatan yang menekankan solidaritas, kreativitas, dan pembentukan karakter.

Acara bertema “Anderpati Qobilah: Fastabiqul Khairat, Kreativitas, dan Solidaritas” ini digelar mulai Selasa (30 September–1 Oktober 2025 M/7–9 Rabiul Akhir 1447 H). Peserta berangkat dari pondok dengan penuh antusias menuju lokasi perkemahan.

Setibanya di Taman Sardi, santri langsung bergotong royong mendirikan tenda dan menata area regu masing-masing. Sejak awal, keceriaan dan semangat kerja sama terpancar dari wajah mereka. Kegiatan itu menjadi tanda dimulainya rangkaian agenda kepanduan yang sarat nilai kebersamaan.

Apel pembukaan dipimpin Uria Hamzah. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya fastabiqul khairat, solidaritas, dan semangat kepanduan.

“Jadikan mukhoyamah ini sebagai momentum pembentukan karakter dan penguatan ukhuwah. Kalian harus mampu menunjukkan dedikasi, semangat, dan keceriaan dalam setiap aktivitas,” ucap Uria dengan penuh energi.

Pesan tersebut langsung membakar semangat peserta. Mereka terlihat semakin bersemangat menjalani kegiatan, baik yang bersifat fisik, mental, maupun spiritual.

Pada hari pertama, para santri diajak jelajah alam yang menuntut ketangguhan fisik sekaligus melatih mental. Malam harinya, api unggun dinyalakan. Para peserta menampilkan pentas seni yang memunculkan kreativitas sekaligus kekompakan regu. Suasana hangat dan penuh keceriaan menjadi penutup hari pertama.

Baca juga, Brand ID Milad ke-113

Hari kedua dimulai sejak dini hari dengan Qiyamul Lail dan shalat berjamaah. Setelah itu, peserta mengikuti outbound dan senam pagi. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan energi baru sekaligus memperkuat rasa kebersamaan.

Sore harinya, lomba panahan digelar. Ajang ini tidak hanya menguji ketepatan, tetapi juga melatih konsentrasi dan kesabaran. Malamnya, peserta menikmati sesi nonton bareng yang berlangsung santai dan menyenangkan. Kebersamaan semakin erat melalui aktivitas tersebut.

Di hari terakhir, kegiatan dimulai dengan kultum, diikuti pengumuman hasil lomba dan apel penutupan. Suasana haru mewarnai momen tersebut, karena banyak peserta merasa mendapatkan pengalaman berharga.

Setelah merobohkan tenda dan sarapan bersama, mereka diajak jalan santai mengelilingi area perkemahan. Wajah-wajah ceria dan penuh rasa syukur menghiasi langkah kepulangan menuju pondok.

Direktur Pondok Pesantren Modern Asy-Syifa Blimbingrejo, Hery Huzaeri, menegaskan bahwa mukhoyamah lebih dari sekadar perkemahan biasa. Menurutnya, kegiatan ini merupakan ruang pembentukan kepemimpinan, solidaritas, dan spiritualitas.

“Mukhoyamah ini bukan sekadar perkemahan, melainkan ruang pembentukan jiwa kepemimpinan, solidaritas, dan spiritualitas. Di tengah tantangan zaman, Hizbul Wathon hadir sebagai wadah pembinaan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berjiwa sosial. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan karakter dapat tumbuh subur di alam terbuka, melalui interaksi, tantangan, dan kebersamaan yang dirancang penuh makna,” ungkapnya.

Kontributor : Edi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *