Lembaga Pengembangan Pesantren. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Menjadi Manusia yang Tidak Suka Tenar

Menjadi Manusia yang Tidak Suka Tenar
Oleh : Sukahar, M.P.I. (Direktur Ponpes Nurul Ilmi Jepara)
PWMJATENG.COM – Hendaklah kita menjadi hamba yang bertaqwa dengan selalu beramal ikhlas tanpa harapan dipuji atau dikenal orang. Kebaikan hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan untuk menjadi tenar atau terkenal’.
Suka dipuji atau suka tenar akan menjerumuskan kepada sifat ujub (bangga diri bahkan bisa menjerumuskan kepada sifat kibr (sombong). Kedua sifat ini, ujub dan kibr, akan menyebabkan seseorang celaka. Ujub (bangga diri) akan menjadikan seseorang tidak menerima nasehat sehingga dia tersesat. Sedangkan kibr akan menyebabkan seseorang menolak kebenaran sehingga dia terhalang masuk surga. Oleh sebab itu Nabi ﷺ bersabda,
إنَّ اللَّهَ يحبُّ العبدَ التَّقيَّ الغنيَّ الخفيَّ
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala cinta kepada hamba yang bertakwa, merasa cukup dan tersembunyi”.
Baca juga, Kebebasan Pers dan Gaung Demokrasi Indonesia: Pilar yang Tak Boleh Runtuh
Yang dimaksud dengan hamba yang tersembunyi pada hadis ini sebagai mana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsamin dalam kitabnya Syarah Riyadhus Shalihin ada 4 poin;
الذي لايظهر نفسه ولايهتم أن يظهر عند الناس أو يشار إليه بالبنان أو يتحدث الناس عنه
- Tidak menampilkan diri,
- Tidak berambisi untuk tampil di hadapan manusia,
- Tidak senang ditunjuk oleh jari-jari manusia,
- Tidak senang diperbincangkan oleh manusia.
Imam Bisyr bin Al-Harits rahimahullah mengatakan,
ما أعلم أحدا أحب أن يعرف الا ذهب دينه وافتضح
“Aku tidak mengetahui seorangpun yang senang untuk dikenal melainkan berangsur-angsur agamanya hilang dan akan terbongkar kedoknya”.
Semoga kita diberikan kemudahan dalam menjalankan amal saleh dan terhindar dari sifat ujub dan kibr. Barakallahu Fikum.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha