Lembaga Pengembangan Pesantren. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Bahasa Arab Terancam? Seminar Internasional Ini Tegaskan Peran Sentralnya dalam Pendidikan Islam!

PWMJATENG.COM, Pekalongan – Bahasa Arab sebagai bahasa wahyu dan identitas ilmu-ilmu Islam kembali ditegaskan perannya dalam Seminar Internasional bertajuk “Arabic Language and The Future of Islamic Education” yang digelar oleh IMBS Miftahul Ulum Pekajangan pada Selasa (10/6). Seminar ini menghadirkan ulama internasional, Yaman Al-Itswani, anggota Liga Universitas Islam Dunia dan pengajar tetap Mujamma’ Al-Fath Al-Islamy, Damaskus.
Dalam sambutan pembuka, Sumarno selaku Mudir IMBS menegaskan pentingnya Bahasa Arab bagi pembentukan karakter dan keilmuan santri. “Bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi. Ia adalah jembatan utama menuju khazanah keilmuan Islam yang otentik,” ujar Sumarno di hadapan peserta seminar.
Seminar tersebut menjadi ruang refleksi sekaligus proyeksi arah pendidikan Islam masa depan. Dalam pemaparannya, Yaman Al-Itswani menekankan bahwa Bahasa Arab memiliki posisi sentral yang tidak tergantikan. Ia menyampaikan bahwa tantangan modernitas, seperti teknologi dan arus globalisasi, tidak boleh mengikis kecintaan umat Islam terhadap bahasa Al-Qur’an.
“Bahasa Arab adalah identitas kita. Jika kita menjaganya, berarti kita menjaga warisan intelektual Islam,” tegasnya.
Baca juga, Syafaat Tidak Diberikan Hanya Karena Bershalawat
Sesi tanya jawab berlangsung hangat. Para santri menunjukkan antusiasme intelektual yang tinggi. Elvano, siswa kelas 6, menjadi penanya pertama. Ia mengangkat tema hubungan antara Bahasa Arab dan pemahaman mendalam terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Disusul Izah, rekan sekelas Elvano, yang bertanya tentang Tafsir Surah Al-Qadr dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan terakhir datang dari Amat Sulaiman, Ketua Badan Pembina Pesantren. Ia mengangkat isu penting tentang strategi menjaga karakter santri agar tetap teguh dalam menghadapi gempuran budaya digital dan pengaruh media sosial.
Yaman merespons pertanyaan tersebut dengan menekankan peran bahasa dalam menjaga integritas nilai. Menurutnya, “Bahasa Arab bukan sekadar pelajaran, tapi benteng nilai dan adab. Jika adab roboh, ilmu pun kehilangan makna.”
Seminar ini turut dihadiri perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pekajangan, Islah Ishom, serta seluruh guru dan santri IMBS Miftahul Ulum. Kehadiran mereka memperkuat komitmen kolektif dalam menjaga eksistensi Bahasa Arab sebagai ruh pendidikan Islam.
Acara ditutup dengan penegasan kembali bahwa Bahasa Arab adalah nafas peradaban Islam yang tidak boleh padam. “Seminar ini menjadi bukti bahwa IMBS Miftahul Ulum tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menjaga adab dan bahasa wahyu,” ujar Sumarno dalam sesi penutup.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha