UMS Gagas Inovasi Besar! Pengembangan Pesantren Jadi Fokus Utama

PWMJATENG.COM, Surakarta –  Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses melaksanakan program pengembangan pesantren di Pesantren Shohibul Mujtaba’ Colomadu selama enam bulan. Program ini dimulai sejak akhir Juli 2024 hingga Januari 2025 dengan melibatkan dosen dan mahasiswa lintas jurusan. Kegiatan ini dipimpin oleh Mujazin, dosen Pendidikan Bahasa Inggris dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.

Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan pesantren melalui sejumlah program unggulan. Beberapa di antaranya adalah penyusunan buku pedoman pesantren, perancangan tata tertib, pengembangan kurikulum, serta pembuatan modul bahasa Inggris dan bahasa Arab. Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, seperti Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, Ilmu Hukum, dan Psikologi.

Mujazin menegaskan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan tenaga pendidik. “Kami ingin membantu pesantren memiliki sistem pendidikan yang lebih terstruktur. Dengan kurikulum dan modul pembelajaran yang mendukung perkembangan santri, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih optimal dan terarah,” ujarnya, Jumat (14/3).

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini turut serta dalam berbagai kegiatan akademik dan administratif. Mereka mendampingi pelatihan guru dalam menerapkan metode pembelajaran modern dan strategi pengelolaan kelas interaktif. Kehadiran mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu memperkaya perspektif tenaga pendidik dalam memahami pendidikan dari aspek linguistik, keislaman, hukum, dan psikologi.

Baca juga, Makna Ramadan sebagai Bulan Al-Qur’an

Selain itu, tim pengabdian juga mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memperdalam wawasan tenaga pendidik. Beberapa topik yang dibahas mencakup strategi pembelajaran berbasis teknologi, manajemen kelas pesantren, teknik mengajar yang efektif dan menyenangkan, serta evaluasi modul bahasa yang telah disusun.

Mujazin berharap program ini dapat menjadi model pengabdian yang diterapkan di pesantren lain di Indonesia. Ia menekankan bahwa kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dan pesantren dapat memberikan manfaat luas bagi dunia akademik maupun masyarakat pesantren.

Dengan berakhirnya program ini, tim pengabdian berharap hasil dari pengabdian dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pihak pesantren. Keberhasilan program ini juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara institusi pendidikan tinggi dan pesantren di Indonesia.

“Ke depan, diharapkan program serupa terus dilakukan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di lingkungan pesantren serta menghasilkan lulusan yang kompeten, berakhlak mulia, dan siap menghadapi perkembangan zaman,” pungkas Mujazin.

Kepala Pesantren Shohibul Mujtaba’, Arum, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Bantuan dari tim pengabdian sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di pesantren kami. Pedoman yang jelas dan modul bahasa yang disusun sangat membantu dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *