Lembaga Pengembangan Pesantren. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Santri Muhammadiyah Semarang Didorong Kuasai AI, LPP Tegaskan Pesantren Harus Melek Teknologi

PWMJATENG.COM, Semarang – Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang menunjukkan keseriusannya dalam memajukan pendidikan keagamaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Komitmen itu diwujudkan melalui dua kegiatan penting dalam satu hari, yakni Halaqah IV Pimpinan Pesantren Muhammadiyah dan Pelatihan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi santri Muhammadiyah. Seluruh agenda dipusatkan di Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Semarang, pada Selasa, 26 Oktober 2026.
Sekretaris PDM, Suparno, membuka kegiatan tersebut dan menegaskan bahwa Muhammadiyah terus berupaya memperkuat pendidikan keagamaan sambil membekali generasi muda dengan keterampilan abad ke-21. Ia menilai pesantren memiliki peran besar dalam melahirkan kader Islam Berkemajuan yang siap bersaing di era digital.
Halaqah IV menjadi forum rutin yang dinantikan para pengelola pesantren Muhammadiyah. Kegiatan ini dihadiri pimpinan pesantren se-Kota Semarang, di antaranya PPTQM Luqman Hakim, PP Sahlan Rasyidi, MBS Mijen, PPTQMKU Ahmad Dahlan, dan PP Al-Manar. Forum tersebut membahas berbagai isu strategis guna memperkuat sinergi antar-lembaga pendidikan kader Muhammadiyah.
Ketua LPP PDM Kota Semarang, Dani Muhtada, menyampaikan bahwa halaqah ini bukan sekadar ajang silaturahmi. “Ini forum strategis untuk membahas isu-isu penting, mulai dari kurikulum, tata kelola, perizinan, hingga pengembangan pesantren di lingkungan Persyarikatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, agenda rutin ini merupakan bentuk keseriusan LPP dalam menjaga mutu serta relevansi pesantren Muhammadiyah di tengah dinamika sosial dan teknologi. Upaya koordinasi tersebut, menurutnya, menjadi kunci agar nilai dan ideologi Islam Berkemajuan terimplementasi secara konsisten di setiap lembaga pendidikan.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Bersamaan dengan halaqah, sekitar 50 santri dari berbagai pesantren Muhammadiyah se-Kota Semarang mengikuti Pelatihan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini menjadi respons cepat LPP terhadap tantangan era disrupsi teknologi. Pelatihan itu dirancang agar santri tidak hanya memahami fungsi AI untuk kepentingan akademik, tetapi juga menggunakannya sebagai alat dakwah yang efektif di dunia digital.

Narasumber kegiatan, Kasmui, yang merupakan dosen FMIPA Universitas Negeri Semarang sekaligus anggota Tim Pengembang Software Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, menjelaskan pentingnya penguasaan teknologi berbasis nilai Islam. Ia menilai, santri perlu memahami cara kerja AI agar bisa berinovasi dalam bidang dakwah, seperti pembuatan platform tanya jawab keagamaan berbasis kecerdasan buatan. Salah satu contohnya adalah inovasi chatmuGPT yang pernah dikembangkan kader Muhammadiyah di Semarang.
Ketua Takmir Masjid At-Taqwa sekaligus Wakil Ketua PDM, Ahwan Fanani, menyambut baik terselenggaranya dua kegiatan tersebut. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memakmurkan masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pengembangan potensi umat.
“Masjid At-Taqwa siap menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan diri, terutama dalam bidang teknologi. Era digital menuntut santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan digital. AI adalah keniscayaan yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan umat dan dakwah,” ungkap Ahwan Fanani.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini perlu diperluas agar semakin banyak pesantren dan santri Muhammadiyah yang siap menghadapi tantangan global.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha




