Kreatif! Siswa SMP Ahmad Dahlan Boarding School Ubah Sampah Jadi Karya di World Cleanup Day 2025

PWMJATENG.COM, Sukoharjo – SMP Ahmad Dahlan Boarding School – Fullday School menggelar peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025 dengan penuh semangat kreativitas dan kepedulian lingkungan. Kegiatan yang berlangsung serentak di seluruh dunia ini dilaksanakan pada Kamis–Jumat, 18–19 September 2025, di lingkungan sekolah dengan tema nasional “Menuju Indonesia Bersih 2029”.

Berbagai rangkaian acara difokuskan pada pemanfaatan barang bekas agar memiliki nilai guna sekaligus estetika baru. Para siswa diajak untuk membuat tanaman dalam pot dari botol plastik bekas, mengolah kardus menjadi bingkai pigura, merancang vertical garden dengan botol bekas, membuat tong sampah sederhana, hingga melaksanakan aksi Operasi Semut. Aksi terakhir ini merupakan kegiatan bersama membersihkan lingkungan sekolah dari sampah kecil yang sering luput dari perhatian.

Kepala SMP Ahmad Dahlan Boarding School – Fullday School, Anugroho, menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi acara tahunan semata. Ia menilai momentum tersebut sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan.

“Kesadaran menjaga kebersihan tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah, melainkan merupakan tanggung jawab kita semua. Karena itu, kami ingin membiasakan siswa sejak dini untuk berperan aktif menjaga lingkungan. Melalui kegiatan kreatif dengan barang bekas, mereka belajar tentang nilai recycle sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap alam. Harapannya, budaya ini akan terus terbawa hingga ke masyarakat,” tutur Anugroho.

Baca juga, Judi Online dan Bahayanya bagi Kehidupan

Para siswa pun merespons kegiatan ini dengan penuh antusias. Salah satunya disampaikan oleh Wafa Faiha Adzra, siswa kelas IX, yang mengaku mendapat pengalaman berharga.

“Biasanya botol atau kardus langsung dibuang, tapi ternyata bisa diubah jadi pot dan pigura yang menarik. Dari sini saya sadar kalau sampah masih bisa bermanfaat kalau kita kreatif. Bersih-bersih bersama teman juga bikin suasana sekolah jadi jauh lebih nyaman,” ucapnya dengan semangat.

Tidak hanya siswa, para guru juga menyambut baik langkah ini. Mereka menilai kegiatan tersebut mampu memadukan nilai pendidikan, kreativitas, dan kepedulian sosial. Guru melihat bagaimana siswa bisa mengubah barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna menjadi karya dengan nilai fungsi. Hal itu menjadi pengalaman langsung tentang konsep reduce, reuse, recycle (3R) yang selama ini lebih banyak mereka pelajari lewat teori di kelas.

Suasana sekolah pun tampak lebih indah dan bersih setelah dua hari pelaksanaan WCD 2025. Hasil karya siswa dari barang bekas dipajang di beberapa sudut sekolah, menambah nilai estetika sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan.

Menurut Anugroho, kegiatan ini akan terus dikembangkan agar tidak berhenti pada peringatan tahunan. Ia ingin siswa terbiasa membawa perilaku bersih dan peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. “Langkah kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, hingga memanfaatkan barang bekas menjadi kebiasaan yang bisa berdampak besar. Dari sekolah, kita mulai menuju Indonesia Bersih 2029,” katanya.

Kontributor : Anugroho
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *