PonpesMU Sambi Gelar Tahfizh Camp 3 Hari di Tawangmangu, Santri Dimotivasi Hafal Al-Qur’an hingga Lulus!

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonpesMU) Manafi’ul Ulum Sambi kembali menggelar kegiatan unggulan Tahfizh Camp Batch-4 selama tiga hari, Selasa hingga Kamis, 10–12 Juni 2025, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ir. H. M. Sanusi, Tawangmangu. Kegiatan ini menghadirkan puluhan santri dari SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Boyolali PonpesMU dengan misi utama memperkuat hafalan Al-Qur’an secara kuantitas dan kualitas.

Ketua pelaksana, Sholahudin, menyebutkan bahwa Tahfizh Camp ini dirancang sebagai ruang intensif bagi para santri untuk fokus pada penguatan hafalan, pendalaman pemahaman, serta pengamalan Al-Qur’an dalam keseharian.

“Kami ingin para santri tidak hanya menambah hafalan, tetapi juga meresapi makna dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ujar Sholahudin saat ditemui di lokasi kegiatan.

Acara dibuka secara resmi oleh Mudir PonpesMU Manafi’ul Ulum, Pujiono. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini, terutama SMA Muhammadiyah PK Boyolali.

“Anak-anakku, kalian telah memilih jalan mulia. Hafalan kalian adalah amal jariyah yang tak putus. Manfaatkan momen ini sebaik mungkin,” kata Pujiono penuh semangat.

Ia juga menegaskan pentingnya kegiatan seperti Tahfizh Camp dalam membentuk karakter generasi muda Islam yang unggul dan berakhlak Qur’ani.

Tak hanya fokus pada hafalan, setiap sesi dalam camp dirancang untuk menghidupkan suasana spiritual dan membangun motivasi. Para santri mengikuti muroja’ah bersama, menyetor hafalan kepada musyrif, mengikuti kajian tematik, dan menerima siraman motivasi Qur’ani dari para pembina.

Baca juga, Bahagia dan Sengsara: Antara Takdir dan Pilihan, Inilah Rumus Kehidupan Menurut Al-Qur’an

Kepala SMA Muhammadiyah PK Boyolali, Ari Rosmawati, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian penting dalam proses pendidikan karakter di lembaga yang ia pimpin.

“Tahfizh Camp ini sangat berarti. Bukan hanya untuk meningkatkan ketakwaan, tetapi juga sebagai bentuk evaluasi pencapaian hafalan, terutama bagi siswa kelas 12. Ini bagian dari ujian akhir mereka sebelum dinyatakan lulus,” jelas Ari.

Menurutnya, pendekatan spiritual yang dibangun melalui kegiatan semacam ini justru akan menghasilkan alumni yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.

Para santri terlihat sangat antusias selama mengikuti kegiatan. Dalam setiap sesi, suasana khusyuk dan semangat terlihat dari raut wajah mereka. Salah satu peserta, Fathur, menyatakan bahwa Tahfizh Camp ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam.

“Saya lebih fokus, lebih semangat. Kami merasa ditempa bukan hanya secara mental, tapi juga ruhani. Harapannya bisa terus menjaga hafalan sampai kapan pun,” tuturnya.

Pujiono juga berharap kegiatan serupa bisa diperluas dan dikembangkan menjadi program rutin antarponpes Muhammadiyah di seluruh wilayah.

“Ponpes harus menjadi pilar utama dalam mencetak kader Qur’ani. Ini tugas besar kita bersama. Insyaallah, jika terus kita hidupkan, akan lahir generasi emas yang cinta Al-Qur’an,” ujarnya optimistis.

Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *